Gaya hidup menjadi cerminan dari pola hidup atau tingkah laku yang sedang dijalankan baik itu berdasarkan minat dan juga aktivitas seseorang. Di Indonesia sendiri penduduknya merupakan mayoritas umat muslim sehingga masyarakat muslim bisa menjalankan gaya hidup yang sesuai dengan hukum dan aturan agama Islam yang kini dikenal dengan halal lifestyle atau gaya hidup lifestyle.
A. Tentang Halal Lifestyle
Apabila dilihat dari sisi ekonomi, gaya hidup merupakan sebuah perilaku seseorang dengan menentukan bagaimana cara mengalokasikan waktunya dan membelanjakannya. Secara tidak sadar setiap orang memiliki gaya hidupnya masing-masing sehingga tidak bisa disamakan karena gaya hidup bisa ditentukan secara sadar ataupun tidak sadar. Gaya hidup juga terbagi menjadi banyak aspek bahkan hingga perilaku terkecil sekalipun.
Dalam agama Islam, semuanya sudah memiliki tatanan kehidupan yang sebelumnya telah diatur dalam aturan-aturan yang telah ditentukan dalam agama Islam. Aturan-aturan tersebut sebenarnya sangat penting dijalankan oleh umat muslim yang hingga saat ini dikenal sebagai gaya hidup halal atau halal lifestyle.
Halal di sini juga mencakup semua hal dan obyek ataupun suatu kegiatan yang diperbolehkan, diizinkan, maupun dilaksanakan dalam agama Islam. Namun semua hal tersebut juga harus dibarengi dengan “tayyib” sehingga bisa mendatangkan kebaikan dan berkah baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain di sekitar.
Banyak yang masih salah dalam mempersepsikan arti halal lifestyle karena sudah dijelaskan bahwa gaya hidup apapun itu masih mencakup segala hal yang sangat luas. Dalam gaya hidup halal, bukan hanya mencakup makanan saja namun juga mencakup cara berpakaian atau fashion, keuangan, kesehatan, wisata, dan masih banyak lagi.
Gaya hidup ini bisa dijadikan sebagai pembeda bagi umat muslim dan non muslim. Meskipun begitu, penduduk non muslim di beberapa negara juga mulai menerapkan gaya hidup halal namun masih tidak terlalu jelas tujuannya apakah karena keinginan sendiri ataukah hanya ingin mencoba ataupun untuk menghargai umat muslim.
B. Halal Lifestyle Bukan Hanya Sekedar Gaya Hidup
Dengan semakin banyak orang yang fokus dengan gaya hidup halal maka semakin banyak industri halal yang berkembang di Indonesia baik yang bergerak di bidang kuliner, fashion, pariwisata, hingga keuangan.
Tentu saja hal ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pada sisi pengusaha, peluang yang didapatkan akan lebih besar dan menjadi berkah tersendiri terutama bisa mengembangkan bisnisnya yang sesuai dengan syariat Islam.
Sedangkan pada sisi konsumen, umat muslim akan mendapatkan kemudahan dalam mencari berbagai jenis produk dan jasa yang dibutuhkan namun masih tetap sesuai dengan syariat Islam dan tidak menyalahi aqidahnya.
Perkembangan halal lifestyle yang masih terus berlanjut hingga saat ini bukan hanya dilihat dari keuntungan dan kemudahannya saja namun sebenarnya hanyalah sebuah bonus karena telah menjalankan gaya hidup sesuai dengan syariat Islam sebagai salah satu bentuk umat islam menujukkan ketakwaannya. Namun kita perlu melurushkan niat agar gaya hidup yang dijalankan bukan hanya memberikan keuntugan di dunia namun juga di akhirat.
Niat yang dibutuhkan adalah niat karena Allah baik saat beribadah ataupun saat menjalankan aktivitas bisnis halal. Niat yang dilakukan juga harus benar karena jika tidak maka bisa saja hanya dilakukan semata-mata hanya karena keuntungan materi yang tentu saja sudah melanggar syariat Islam.
Halal dan haram merupakan sebuah standar dalam segala kegiatan yang dilakukan misalnya seperti makanan halal dan haram, kegiatan halal dan haram, perbuatan halal dan haram, dan lainnya. Haram harus dijauhi sebagai bukti keimanannya yang kokoh dan ketaatannya kepada Allah.
C. Prinsip-Prinsip Halal Lifestyle
Gaya hidup halal dalam konsep konsumsi artinya seseorang melakuka proses konsumsi sesuatu yang telah sesuai dengan aturan dan hukum syariah. Prinsip-prinsip tersebut memang sudah jelas terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits nabi. Berikut terdapat empat prinsip halal lifestyle dalam konsumsi yang terdapat dalam agama Islam yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi yang menjalankan gaya hidup halal.
-
Prinsip Syariah
Bagi umat muslim, konsumsi sebenarnya bukan hanya sekedar konsumsi untuk mendapatkan kepuasan namun sebenarnya juga berfungsi sebagai ibadah yang dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Dalam agama Islam, kebersihan juga dijunjung tinggi sehingga dalam melakukan konsumsi tetap harus memperhatikan kebersihan. Kebersihannya yaitu harus bersih dari kotoran maupun penyakit sehingga yang dikonsumsi akan menyehatkan, tidak mengandung kemudharatan dalam nilai manfaat yang terkandung.
Selain kebersihan, hal-hal lain yang harus diperhatikan oleh umat muslim yaitu apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi. Yang tidak boleh dikonsumsi yaitu darah, daging babi, bangkai, dan minuman keras.
-
Prinsip Kuantitas
Prinsip gaya hidup halal yang kedua yaitu kuantitas, yang artinya sederhana dan tidak bermewah-mewah. Sifat ini jauh dari nilai-nilai syariah bahkan dapat merusak susunan pola hidup dalam kehidupan umat muslim misalnya seperti mubazir, ishraf, dan boros sehingga sifat tersebut harus dijauhi.
Dalam melakukan konsumsi tentu saja harus sesuai dengan kebutuhan. Konsumsi juga harus disesuaikan dengan harta yang dimiliki. Intinya adalah konsumsi dan pendapatan maupun konsumsi dan kebutuhan juga harus seimbang.
-
Prinsip Prioritas
Setiap hal pasti selalu memiliki prioritas termasuk konsumsi dalam halal lifestlye. Harus adanya susunan atau daftar yang telah disaring sehingga bisa menentukan mana yang lebih penting dan harus didahulukan terlebih dahulu untuk dipenuhi. Namun salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa sebagian dari harta kita merupakan sebagian dari harta orang lain yang lebih membutuhkan.
-
Prinsip Moralitas
Perilaku setiap orang terutama umat muslim tidak boleh sembarangan karena harus sesuai dengan adab dan etika. Adab dan etika ini juga sudah memiliki ketentuan karena sudah disunahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ketika seseorang melakukan konsumsi baik itu barang maupun rezeki maka tetap harus halal dan dengan cara yang baik misalnya seperti tidak mencela yang dikonsumsi. Hal ini dikarenakan etika dalam Islam bukan hanya akan membentuk umatnya yang bukan hanya puas secara konsumtif namun juga agar bisa menciptakan kepuasan kreatid sehingga bisa menghasilkan kepuasan yang lebih produktif.
Prinsip halal lifestyle dalam bidang konsumsi ini bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari bagi umat muslim agar sesuai dengan syariat Islam karena sejatinya harta manusia bukan hanya sebagai nikmat namun juga bisa menjadi bencana bagi diri sendiri tergantung niat.
Apabila harta yang dimiliki digunakan semestinya sesuai dengan kehendak Allah maka orang tersebut akan mendapatkan pahala di dunia dan akhirat. Harta yang diperoleh dengan cara yang halal dan juga dibelanjakan sesuai dengan jalan Allah maka itulah sebaik-baiknya harta dan sebaliknya.
Untuk itulah kita sebagai umat muslim mari menjalankan halal lifestyle sebaik mungkin sesuai dengan jalan Allah dalam melakukan konsumsi yang juga harus sesuai dengan prinsip konsumsi Islam yang telah ditetapkan agar bukan hanya bisa mendapatkan kepuasan di dunia namun juga kepuasan di akhirat.
Deskripsi : halal lifestyle atau gaya hidup halal sudah memiliki peraturan dan ketetapan bagi umat muslim yang harus dijalankan sesuai syariat Islam.