Agar surat obligasi dinyatakan sah dan legal tentunya harus memenuhi karakteristik obligasi yang disyaratkan. Hal ini harus dipahami dan dimengerti oleh seorang investor obligasi maupun penerbit obligasi. Obligasi sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam dari beberapa ahli. Setiap ahli tentunya memiliki penafsiran yang berbeda terhadap obligasi menyesuaikan dengan keilmuan yang dimiliki.
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.775/KMK/001/1982 obligasi diartikan sebagai surat pengakuan utang atas pinjaman uang dari masyarakat dalam bentuk tertentu yang bisa digunakan dalam kurun waktu tertentu minimal tiga tahun. Yang memberikan perjanjian imbalan bunga dengan jumlah serta waktu pemberiannya ditentukan lebih dulu oleh emiten.
Pada Kesempatan Ini Kita akan Membahas Karakteristik Obligasi dari 5 hal yaitu:
- Nilai
- Kupon
- Jadwal Pembayaran
- Jatuh tempo
- Emiten (Penerbit)
Lebih jelasnya mari langsung kita bahas.
5 Karakteristik Obligasi yang Menjadikannya Bernilai
Ketika memutuskan untuk memberikan pinjaman kepada pemerintah maupun kepada perusahaan, setiap orang yang memberikan pinjaman hendaknya memahami bagaimana karakteristik obligasi yang berlaku. Hal ini akan membantu pemegang obligasi untuk menuntut haknya sebagai peminjam mana kala yang dipinjami tidak menepati janji.
Beberapa karakteristik obligasi yang sah adalah sebagai berikut:
1. Nilai Obligasi atau Par
Nilai obligasi atau par value adalah suatu nilai pokok yang akan dibayarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi. Nilai ini akan diberikan pada saat tanggal jatuh tempo. Nilai pokok yang tertera dalam surat obligasi ini merupakan nilai yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan pertama yang mengeluarkan surat tersebut.
2. Kupon atau Hasil
Kupon atau hasil adalah nilai bunga yang dijanjikan akan diberikan oleh emiten kepada pemegang surat. Pembayaran kupon ini biasanya dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan, bahkan ada juga yang membayarnya dalam jangka tahunan.
Dalam pemberian kupon atau hasil ini dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah tingkat bunga yang sedang berlaku, kemungkinan dibayar atau tidaknya dan ekspektasi inflasi ke depannya. Seberapa panjang waktu jatuh tempo juga bisa mempengaruhi besaran kupon yang harus dibayarkan.
Hal ini disebabkan oleh jangka waktu jatuh tempo yang relatif lebih pendek memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang lama.
3. Jadwal Pembayaran Kupon
Jadwal pembayaran kupon merupakan salah satu karakteristik obligasi yang biasanya telah disepakati sebelum surat obligasi dikeluarkan dan dicantumkan dalam surat obligasi agar pemegang surat bisa menagih pembayaran saat emiten telat memberikan kupon.
4. Tanggal Jatuh Tempo atau Tingkat Kematangan
Tanggal jatuh tempo adalah tanggal yang telah disepakati bersama untuk memberikan pembayaran nilai pokok kepada pemilik surat obligasi. Kesepakatan tanggal jatuh tempo biasanya dilakukan dengan berbagai macam bentuk.
Ada jangka pendek dengan waktu satu tahun dan jangka panjang dengan waktu lebih dari 10 tahun.
5. Penerbit atau Emiten
Salah satu karakteristik obligasi yang penting untuk dimengerti oleh calon investor obligasi adalah kualitas dari emiten atau penerbit yang mengeluarkan surat obligasi.
Hal ini dapat berdampak pada nilai jual surat obligasi jika suatu saat ingin menjualnya dan yang paling penting, kualitas dari penerbit ini merupakan jaminan apakah uang yang telah dikucurkan bisa dikembalikan atau tidak.
Banyak pendapat yang mengemukakan bahwa karakteristik obligasi tidak hanya mencakup kelima hal tersebut. Akan tetapi, dari banyak pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa obligasi dinyatakan sah dan legal minimal dengan mencantumkan lima karakteristik tersebut.
Untuk itu, bagi pemegang surat obligasi, tidak perlu khawatir apabila isi obligasi tidak hanya mencakup kelima hal tersebut. Bahkan lebih rinci isi surat akan lebih baik.