Sering kita mendengar bahwa manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang sesungguhnya tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Tentu hal itu benar adanya, bahkan di era modern seperti ini. Seberapa pun tertutupnya kamu dalam keseharian, kamu tetap butuh orang lain untuk memenuhi kebutuhanmu.
Kamu tetap butuh kurir untuk mengantarkan pesanan, tetap membutuhkan kasir minimarket ketika menghitung belanjaan, tetap butuh supir angkot ketika naik angkot, dan lain sebagainya. Untuk itulah dibuat sebuah aturan-aturan bersosial, baik aturan itu resmi dari negara atau berdasarkan nilai-nilai di masyarakat.
Jika kamu masih bertanya, mengapa manusia perlu aturan? Jawaban rincinya mungkin seperti ini:
Alasan Manusia Memerlukan Aturan dalam Hidupnya
Pernah mendengar uangkapan dari Thomas Hobbes? Seorang filosofis dari Inggris yang menulis buku berjudul De Cive (On the Citizen). Di dalam buku tersebut beliau menuliskan sebuah kalimat yang berbunyi “Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya”. Ungkapan tersebut ditujukan pada sifat dasar manusia yang sebenarnya suka menyakiti satu sama lainnya. Menyakiti untuk mendapatkan keinginnya sendiri.
Bayangkan saja jika di dunia ini tidak memiliki aturan, sedangkan tiap individu berebut suatu hal. Mungkin akan berakhir dengan tragedi berdarah-darah, saling melukai, saling menyakiti. Mirip hukum rimba, bahkan di dalam rimba saja ada aturannya; yang kuat yang menang.
A. Manusia Berbeda dengan Hewan
Tentu sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani, kita tidak ingin berkelakuan seperti hewan di hutan. Oleh sebab itu aturan dibutuhkan. Aturan ini mencakup berbagai hal, mulai dari aturan bersosial dan bermasyarakat, aturan sebagai warga negara, aturan sebagai seorang siswa, sebagai seorang guru, sebagai dokter, sebagai penjual di pasar, dan sebagai-sebagai lainnya. Semuanya membutuhkan aturan tertentu. Baik itu secara tertulis maupun tidak.
Contoh kecilnya saja, ketika kamu berkendara sepeda motor di jalan raya. Aturannya, kamu membawa perlengkapan berkendara lengkap mulai dari helm, sepeda motor dengan lampu menyala, dan spion lengkap.
Saat di jalan raya pun, kamu harus tahu kapan saatnya berhenti, dari sisi mana boleh menyalip, bagaimana cara berbelok, dan lain sebagainya. Jika aturan berkendara ditaati, kemungkinan kecelakaan pun bisa diminimalisir. Bayangkan saja jika tidak ada aturan, jalanan pasti kacau balau.
B. Semua Hal Ada SOP (aturannya)
Bahkan untuk memasak mie instan pun memerlukan aturan. Aturannya, air yang dipakai merebus harus mendidih, bumbu harus dipakai supaya mie-nya ada rasa gurih, mangkuk atau piring harus ada untuk digunakan sebagai wadah. Lalu, apakah aturan memasak itu tertulis dalam undang-undang? Tentu tidak, tapi kita semua tahu jika hal itulah yang benar untuk menghasilkan mie yang enak dan bisa dimakan.
Seperti itulah aturan berfungsi, untuk membuat kehidupan manusia lebih terstruktur, teratur, dan menghindari dari mencelakai individu lainnya.
C. Aturan adalah Kebutuhan bagi Manusia
Manusia memang memiliki HAM atau Hak Asasi Manusia, sebagai bentuk dari kemerdekaan atas dirinya sendiri. Namun, di samping HAM, manusia juga memiliki kewajiban untuk menghargai manusia lainnya.
Keduanya harus berjalan bersisian, supaya tidak ada kejomplangan dalam kehidupan, karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa di samping hak selalu ada kewajiban yang menyertai.
Kita pun bisa menyimpulkan, dari pertanyaan mengapa manusia perlu aturan? Jawabannya mudah, supaya hidup lebih teratur, menghindarkan diri dari tindakan saling menyakiti, menciptakan kehidupan yang damai dan aman, dan bahkan membuat manusia memiliki tujuan yang lebih baik dalam hidupnya.
Oleh sebab itu, peraturan juga sebaiknya dibuat dengan jelas, tegas, mengikat, tetapi juga tidak membebani.