Apa itu Budaya Organisasi?

Budaya Organisasi adalah Persepsi umum yang di miliki oleh para anggota organisasi; suatu sistem.

7 Karakteristik Utama Budaya Organisasi:

1. Inovasi dan pengambilan resiko
2. Perhatian terhadap detil
3. Orientasi terhadap hasil
4. Orientasi terhadap manusia/individu
5. Orientasi terhadap tim
6. Agresifitas

#1 Sifat Budaya terhadap Organisasi

Culture is a descriptive term: it may act as a substitute for formalization

a. Budaya yang Dominan
Mengekspresikan nilai utama yang dianut oleh seluruh anggota organisasi.

b. Sub Budaya
Minicultures within an organization, typically defined by department designations and geographical separation.

c. Nilai Utama Organisasi
Nilai – nilai utama / dominan yang di terima organisasi secara menyeluruh.

d. Budaya yang Kuat
Suatu budaya dimana nilai utama organisasi di praktikan secara intentif dan menyeluruh di dalam organisasi.

#2 Fungsi Budaya Organisasi

  1. Menentukan batasan/perbedaan satu organisasi dengan organisasi lainnya
  2. Memberikan identitas bagi para anggotanya
  3. Memfasilitasi regenerasi komitmen di kalangan anggotanya mengenai sesuatu yang lebih besar dari sekedar kepentingan pribadi
  4. Meningkatkan stabilitas sosial
  5. Serves as a sense-making and control mechanism for fitting employees in the organization

#3 Kapan Budaya menjadi Hambatan

a. Hambatan untuk Perubahan
Terjadi ketika nilai – nilai budaya tidak sesuai dengan kebutuhan untuk perubahan.

b. Hambatan terhadap Perbedaan
Budaya yang terlalu kuat memberikan dapat menjadi tekanan terhadap pegawai dan dapat menimbulkan ketidaksesuaian terhadap institusi.

c. Hambatan akuisisi dan merger
Ketidaksesuaian budaya dapat menghancurkan kesusksesan merger.

#4 Bagaimana Budaya dapat Tercipta?

pengertian budaya organisasi

Buah dari tindakan para pendiri:

  1. Para pendiri merekrut pegawai yang memiliki kesamaan tindakan dan pikiran.
  2. Para pendiri mendoktrin dan mensosialisasikan perasaan dan cara berpikir mereka kepada pegawai.
  3. Sikap dan perilaku para pendiri menjadi contoh bagi para pegawai yang mendorong pegawai untuk menjadikannya identitas mereka.

#5 Bagaimana Mempertahankan Budaya Organisasi

a. Seleksi
Perhatian terhadap kecocokan kandidat/calon pegawai terhadap organisasi.
Memberikan informasi terhadap kandidat mengenai organisasi.

b. Top Management

Para Eksekutif Senior membantu dalam menciptakan nilai budaya yang akan di adopsi oleh organisasi.

c. Sosialisasi
Prearrival – Encounter – Metamorphosis.

#6 Jenis Program Sosialisasi Budaya Organisasi

a. Alternatif:

  • Formal versus Informal
  • Individual versus Collective
  • Fixed versus Variable
  • Serial versus Random
  • Investiture versus Divestiture

b. Dampak Sosialisasi:

  • Meningkatnya Produktifitas
  • Komitmen yang lebih kuat
  • Lebih sedikit perputaran pegawai

Budaya Organisasi terbentuk jika:

  • Budaya Organisasi diturunkan/tularkan oleh para pendiri
  • Dipertahankan melalui aktifitas manajerial

#7 Bagaimana Pegawai mempelajari Budaya Organisasi

a. Cerita – cerita
Penjelasan mengenai masa lalu organisasi dan hubungannya dengan praktik saat ini.

b. Ritual
Rangkaian aktifitas yang dilakukan secara berulang-ulang yang mengekspresikan nilai – nilai organisasi.

c. Simbol Materi
d. Bahasa
e. Jargon dan cara – cara unik dalam mengekspresikan identitas organisasi seseorang.

#8 Menciptakan Etika Beroganisasi

A. Karakterisik organisasi dengan Etika berorganisasi yang tinggi

  • Toleransi terhadap resiko
  • Moderat dalam agresifitas
  • Fokus pada nilai dan hasil

B. Praktik manajerial dalam menularkan etika berorganisasi

  • Menjadi role mode
  • Mengkomunikasikan etika yang di harapkan
  • Memberikan pelatihan
  • Reward & Punishment
  • Providing protective mechanisms

#9 Menciptakan Budaya Organisasi yang Positif

Budaya Organisasi yang Positif:

  • Tercipta melalui kelebihan/kemampuan pegawai.
  • Fokusnya adalah, menemukan membagi dan membentuk kekuatan/kemampuan berdasarkan potensi pegawai.
  • Imbalan lebih daripada hukuman.
  • Penekanan pada vitalitas dan pertumbuhan pegawai.
  • Membantu pegawai untuk belajar dan tumbuh dalam pekerjaan mereka.

#10  Spiritualitas dan Budaya Organisasi

Workplace Spirituality

The recognition that people have an inner life that nourishes and is nourished by meaningful work that takes place in the context of the community. NOT about organized religious practices.

Manusia mencari arti dan tujuan dari apa yang mereka kerjakan.

Kenapa Spiritualitas dalam Ruang Kerja?

Sebagai penyeimbang antara tekanan dalam hidup dan kesepian yang dirasakan banyak serta kebutuhan mereka akan keterlibatan dan komunikasi. Agama pada umumnya tidak berdampak pada banyak orang. Tuntutan pekerjaan mendominasi banyak aspek kehidupan manusia, namun banyak yang mempertanyakan maksud dan tujuan pekerjaan bagi dirinya.

Keinginan untuk mengintegrasikan nilai nilai diri kepada kehidupan profesionalnya. Meningkatnya jumlah orang yang merasa pencarian/usaha mereka mengejar materi tetap membuat mereka merasa kekurangan.

Karakteristik Organisasi Spiritual

Memiliki perhatian untuk menolong orang dalam mengembangkan potensi mereka.
Terlibat secara langsung membantu menyelesaikan permasalahan akibat hidup/pekerjaan. 4 Karakteristik Organisasi Spiritual:

  1. Memiliki kepekaan pada tujuan
  2. Kepercayaan dan penghargaan
  3. Tempat kerja yang humanis
  4. Tolerasi terhadap perbedaan pegawai

Kritik terhadap Spiritualitas

Konsep spiritualitas dalam ruang kerja pun juga menerima kritik, seperti:

  1. Dasar logika?
  2. Masih memerlukan riset
  3. Apakah organisasi memiliki hak untuk turut ikut campur dalam nilai pribadi sesorang?
  4. Spiritualitas bukan menyangkut tentang Ketuhanan atau Agama tertentu, melainkan upaya menemukan arti dari pekerjaan bagi kehidupan sesorang
  5. Apakah spiritualitas menghasilkan?

#11 Kesimpulan, Implikasi manajerial, dan Implikasi Global dari Budaya Organisasi

A. Implikasi Global

Budaya Organisasi, meskipun kuat tetap harus memperhatikan budaya lokal. Manajer harus dapat lebih sensitif mengenai budaya organisasi dengan:

  1. Berbicara pelan dan lembut
  2. Lebih banyak mendengar
  3. Menghindari diskusi agama/politik
  4. Seluruh perusahaan global harus lebih peka terhadap budaya
  5. Pegawai membentuk persepsi terhadap organisasi melalui faktor faktor tersebut
  6. Opini tersebut dapat mempengaruh kinerja pegawai

B. Implikasi Manajerial

Budaya yang terlalu kuat dapat menjadi hambatan manajer dalam perubahan. Menyeleksi rekrutan baru menjadi penting dalam menentukan motivasi, kepuasan kerja, komitment, dan perputaran pegawai. Sosialisasi budaya perusahaan merupakan hal yang penting. Sebagai seorang manajer, sikap dan perilaku kita berpengaruh dalam menentukan nilai budaya seperti, etika, spiritualitas dan budaya positif dalam organisasi.