Apakah lump sum itu? Pengertian lump sum akan dijelaskan di artikel ini. Bagi Anda para pelaku akuntansi, pasti sudah tidak asing dengan kata ini. Yuk, simak informasinya berikut. Pengertian lump sum atau biasa disebut kontrak lump sum adalah pembayaran yang dilakukan selama satu kali saja atau dalam satu waktu. Jadi, jika Anda melakukan transaksi, pembayaran dilakukan dalam sekali waktu.

Contohnya, saat Anda menerima gaji pensiunan, pembayaran dilakukan dalam waktu satu kali saja dengan jumlah besar, bukan dengan waktu berangsur setiap bulan. Itulah yang dinamakan lump sun.

Lump sum ini sudah banyak dikenal di dunia asuransi, investasi, perbankan, lelang, dan lain-lain. Lump sum juga dapat berarti kontrak jasa atas penyelesaian sebuah pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan perjanjian yang disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi, jadwal pekerjaan, dan semua hal yang disepakati dalam dokumen tertulis lainnya) dan jangka waktunya ditetapkan sesuai kesepakatan tertentu dengan jumlah harga yang sudah pasti, yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pemberi tugas setuju untuk membayar harga atas penyelesaian proyek dengan berdasarkan cara pembayaran yang telah disepakati sebelumnya.

Kekurangan dan Kelebihan Lump Sum

Jadi pada intinya, lump sum adalah sebuah cara pembayaran yang dilakukan secara kontan sekaligus, dengan kesepakatan antara dua belah pihak yang saling bekerjasama. Lump sum sering digunakan untuk pembiayaan pengerjaan proyek, asuransi, dan banyak lainnya hingga yang sederhana seperti pembayaran barang.

Setiap hal pasti memiliki positif dan negatifnya. Begitu juga dengan cara pembayaran lump sum ini. Ada beberapa kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Di bwah ini adalah informasinya untuk Anda.

1. Memiliki Risiko Yang Besar

Kontrak lump sum memiliki risiko yang lumayan besar, dan lebih memberatkan kepada pihak penyedia jasa. Apabila terjadi suatu hal, penyedia jasa harus tetap memberikan kewajibannya sesuai kontrak meskipun ada hal yang dirasa merugikan. Jika perjanjian sudah disepakati, tidak bisa dilanggar atau akan ada aturan hukum yang berlaku. Itulah mengapa lump sum memiliki risiko terutama bagi pihak penerima atau penyedia jasa.

2. Harus Ada Jumlah Uang Yang Sesuai

contoh lump sum

Memberikan pembayaran dengan cara lump sum berarti Anda harus menerima risiko untuk memiliki uang sesuai besaran yang sudah ditentukan, karena membayar lump sum berarti membayar secara kontan di awal. Jadi tidak ada angsuran yang bisa diberikan di belakang, dan itu berarti besaran dana harus sesuai kesepakatan, tidak boleh ada kekurangan.

3. Lebih Praktis

Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh pembayaran lump sum ini yaitu sifatnya yang lebih praktis dan tidak ribet. Seperti jika Anda melakukan pembayaran kontan, tidak ada lagi yang harus dipersulit seperti cicilan, dan lain sebagainya.

Jadi Anda sudah tidak perlu mengurusi urusan yang ada di belakang setelah pembayaran karena semua sudah dilakukan di awal secara kontan. Setelah uang diberikan, urusan akan selesai. Kecuali jika Anda membeli jasa proyek, tinggal mengurusi urusan proyek saja.

4. Kontraktor Bebas Melakukan Cara Apapun Untuk Melaksanakan Proyek

Kelebihan selanjutnya dari sistem lump sum yaitu kontraktor bebas melakukan cara apapun untuk melaksanakan proyeknya. Kontraktor tidak dibatasi dalam memilih metode untuk bekerja, selama tidak bertentangan dengan kontrak. Hal ini pun membuat hasil yang ada menjadi lebih maksimal dan memuaskan.

Demikianlah ulasan tentang pengertian lump sum. Semoga artikel ini membantu Anda memahami apa itu lump sum dan apa ekurangan serta kelebihannya.