Pengertian persepsi – Pembahasan mengenai persepsi sangatlah penting. Karena dari persepsi lah semua penilaian dan keputusan lahir.
Apa itu Persepsi ?
Persepsi adalah sebuah proses dimana seorang individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan apa yang ditangkap oleh indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka.Perilaku masyarakat didasarkan pada persepsi mereka tentang realitas , bukan pada realitas itu sendiri .
Perilaku masyarakat didasarkan pada persepsi mereka tentang “apa itu” realitas, bukan pada “hakikat” realitas itu sendiri.
Faktor yang berpengaruh terhadap Persepsi | ||
Faktor Situasi:
| Faktor Sang Penerima:
| Factors Target Persepsi
|
Attribution Theory dalam Persepsi
Ketika sesorang melakukan penilaian, orang tersebut mencoba menilai berdasarkan sebab internal maupun eksternal.
- Kekhasan; Menunjukkan perilaku yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
- Konsensus; Respon yang sama dengan orang lain untuk situasi yang sama.
- Konsistensi; Merespon dengan cara yang sama dari waktu ke waktu.
Cara penilaian Persepsi yang paling sering digunakan
- Persepsi selektif: Orang-orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka lihat berdasarkan kepentingan mereka , latar belakang , pengalaman , dan sikap .
- Halo Effect: Menggambar kesan umum tentang seorang individu berdasarkan karakteristik tunggal
- contrast Effect: Evaluasi karakteristik seseorang melalui perbandingan dengan orang lain
- proyeksi: memasukan karakteristik seseorang dengan orang lain
- stereotyping: Menilai seseorang berdasarkan persepsi dari dari kelompok/lingkungan orang tersebut
Aplikasi Penilaian Persepsi dalam Organisasi
- Wawancara kerja
- kinerja Harapan
- Evaluasi kinerja
Persepsi dan pembuatan keputusan individu
- Masalah: Sebuah perbedaan yang dirasakan antara kondisi saat ini dan keadaan yang diinginkan
- Keputusan: Pilihan yang dibuat dari antara alternatif yang dikembangkan dari data
Hubungannya dengan Persepsi :
Semua elemen dari identifikasi masalah dan proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh persepsi.
-
Masalah harus diakui
-
Data harus dipilih dan dievaluasi
Model Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan Keputusan secara Rasional
-
model ” The complete world” : mengasumsikan informasi yang lengkap , semua pilihan yang diketahui , dan hasil yang maksimal
Realitas Terbatas
-
model “Dunia nyata ” : mencari solusi yang memuaskan dan cukup dari data dan alternatif yang terbatas
Intuisi
-
Sebuah proses bawah sadar diciptakan berdasarkan pengalaman yang menghasilkan keputusan yang cepat
Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan dan Hubungannya dengan Persepsi
- Mendefinisikan masalah.
- Identifikasi kriteria keputusan.
- Mengalokasikan bobot untuk kriteria.
- Mengembangkan alternatif.
- Mengevaluasi alternatif.
- Pilih alternatif terbaik.
Kesalahan Perseptif dalam Pengambilan Keputusan
- Terlalu percaya diri : Terlalu yakin pada kemampuan sendiri untuk membuat keputusan yang baik – terutama ketika di luar keahlian pribadi
- Anchoring Bias : Menggunakan hanya satu informasi pertama yang diterima sebagai dasar untuk membuat serangkaian keputusan
- Kekeliruan konfirmasi: hanya Memilih dan menggunakan fakta-fakta yang mendukung keputusan kita
- Peningkatan Komitmen (Ngotot): Meningkatkan komitmen terhadap suatu keputusan meskipun terbukti salah.
- Kutukan Pemenang: Penawar tertinggi membayar terlalu banyak karena penilaian yang berlebihan
- Kekeliruan di Belakang: Setelah hasil yang sudah diketahui, baru mempercayai bahwa keputusan tersebut bisa saja diprediksi secara akurat terlebih dahulu
Kendala Organisasi yang Berhubungan Dengan Persepsi
-
Evaluasi Kinerja
-
Kriteria evaluasi manajerial mempengaruhi tindakan
-
-
Sistem Imbalan
-
Manajer akan membuat keputusan dengan keuntungan terbesar bagi mereka
-
-
Peraturan Formal
-
Membatasi alternatif pilihan dalam pengambilan keputusan
-
-
Kendala Waktu
-
Membatasi kemampuan untuk mengumpulkan atau mengevaluasi informasi
-
-
Sejarah
-
Keputusan masa lalu mempengaruhi keputusan saat ini.
-
Etika Pengambilan Keputusan
Kriteria Pengambilan Keputusan menurut:
Utilitarianisme
-
Keputusan yang dibuat hanya berdasarkan hasil
-
Mencari kebaikan terbesar untuk jumlah terbesar
Hak
-
Keputusan konsisten dengan kebebasan dan hak mendasar
-
Menghormati dan melindungi hak-hak dasar individu seperti whistleblower
Keadilan
-
Memaksakan dan menegakkan aturan secara adil dan tidak memihak
-
Pemerataan manfaat dan biaya.
-
Penilaian kriteria pengambilan keputusan.
Meningkatkan Kreativitas dalam Pengambilan Keputusan
Kreativitas: Kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan berguna
Siapa yang memiliki potensi kreatif terbesar?
-
Mereka yang mendapat skor tinggi dalam Keterbukaan terhadap Pengalaman
-
Orang yang cerdas, mandiri, percaya diri, berani mengambil risiko, memiliki kontrol lokus-of-intern, toleran terhadap ambiguitas, kebutuhan rendah untuk struktur, dan yang gigih dalam menghadapi frustrasi
Tiga Komponen Model Kreativitas
-
Keahlian, Ini adalah pondasi
-
Keterampilan Kreatif Berpikir, Karakteristik kepribadian yang berhubungan dengan kreativitas
-
Intrinsic Task Motivation, Keinginan untuk melakukan pekerjaan karena karakteristiknya
Seperti itulah makalah tentang persepsi dalam perilaku organisasi, semoga bisa bermanfaat.