Menjadi pelaku bisnis, sudah pasti harus memiliki pengetahuan mengenai istilah-istilah bisnis yang sering dipakai oleh masyarakat umum. Meskipun hanya pengetahuan sederhana, tetapi hal tersebut akan sangat bermanfaat untuk kemajuan bisnis Anda nantinya. Setidaknya istilah umum seperti omset, margin dan profit adalah yang sudah harus Anda pahami dengan baik.
Mungkin Anda bertanya-tanya, untuk apa mengetahui istilah-istilah tersebut sedangkan bisnis yang dijalani hanya bisnis skala kecil, yang tidak terlalu membutuhkan istilah rumit dalam pembukuannya. Tentu saja, karena omset, margin dan profit sebenarnya adalah istilah paling mendasar dalam dunia per-bisnisan. Meskipun begitu, istilah tersebut kerap kali dipakai mulai dari pebisnis kecil sampai besar.
Dalam artikel ini kita akan bahas:
- Pengertian Omset
- Pengertian Profit
- Pengertian Margin
- Rumus
- Contoh Omset, Profit, dan Margin
Pengetahuan Anda tentang istilah-istilah itu, tentu akan meningkatkan kualitas serta kredibilitas Anda sendiri di mata para pesaing, investor, maupun rekan bisnis lainnya.
A. Mengenal Pengertian Omset
Selama ini, kadang orang-orang sering mengartikan bahwa omset, margin dan profit sebagai istilah yang sama. Istilah tersebut kerap kali dipakai untuk mengindikasikan keuntungan dalam berbisnis. Misalnya, Anda pasti sering mendengar “omset harian segini, omset bulanan segitu.”
Di dalam pikiran kebanyakan orang, biasanya mengira bahwa omset tersebut berarti sama dengan : “keuntungan harian segini, keuntungan bulanan segitu.”
Hal ini cukup salah kaprah, karena omset bukan merupakan keuntungan. Melainkan OMSET adalah pendapatan yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu sebelum dikurangi biaya apa pun. Biaya apa pun ini termasuk Harga Pokok Penjualan, Harga Pokok Produksi, Gaji Pegawai dan lain-lain. Bisa dibilang, omset ini sama dengan istilah pendapatan kotor.
Omset adalah pendapatan yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu sebelum dikurangi biaya apa pun
B. Mengenal Istilah Profit
Bukan hanya omset, istilah profit pun cukup sering dipakai oleh pebisnis. Namun, apa yang Anda ketahui mengenai profit? Keuntungan. Benar, profit memang merupakan keuntungan. Penjelasan formalnya, PROFIT adalah uang yang Anda dapatkan dari hasil penjualan dalam jangka waktu tertentu dengan sudah dikurangi biaya lain-lain.
Akan tetapi, istilah profit ini sebenarnya hanya digunakan untuk menamai keuntungan di dalam laporan. Bukan keuntungan yang sudah berbentuk uang tunai. Ketika uang tersebut sudah dalam bentuk tunai, alias sudah masuk ke dalam rekening bisnis, maka namanya menjadi Cash.
Akan tetapi Cash ini bukanlah sepenuhnya keuntungan yang Anda dapat, karena keuntungan tersebut harus berputar kembali untuk kelangsungan bisnis Anda, misalnya membayar gaji karyawan, membayar pajak dan lain-lain. Oleh sebab itu, Anda harus pintar mengolah Cash supaya mendapatkan Free Cash. Free Cash inilah baru keuntungan sebenarnya yang bisa Anda nikmati untuk diri Anda sendiri.
Profit adalah uang yang Anda dapatkan dari hasil penjualan dalam jangka waktu tertentu dengan sudah dikurangi biaya lain-lain
C. Mengenal Apa Itu Margin
Lalu, bagaimana dengan margin?
Pada dasarnya, ketika Anda sudah mengetahui apa itu omset dan profit, maka Anda sudah cukup mampu mengolah bisnis supaya lebih baik. Namun, mengapa ada istilah margin, dan apa maksudnya dengan margin pada bisnis?
Margin berarti selisih jarak antara suatu bidang dengan bidang lainnya. Namun, di dunia bisnis, MARGIN biasanya digunakan untuk menyebut persentase keuntungan (profit). Tidak heran jika kata margin sering kali bergandengan dengan profit. Biasanya dikenal dengan profit margin atau selisih keuntungan. Biasanya dihitung terlebih dulu nilai profitnya, lalu dijadikan dalam bentuk persen. Hal tersebut yang kemudian dinamakan margin.
Margin adalah persentase keuntungan antara profit dan omset dalam bisnis
Jadi Rumus Menghitung Omset, Profit, Margin adalah:
Profit = Omset – Biaya
atau,
Margin = Profit : Biaya x 100%
*Biaya adalah biaya modal (total modal).
D. Contoh Perbedaan Omset, Profit, dan Margin
Dalam membantu memahami perbedaan omset dan profit atau margin, mari kita melihat contoh pembahasan.
“Sebuah pabrik handphone memiliki penjualan 3000 unit smartphone dengan harga 2.800.000 rupiah/unit. Maka kita dapatkan,
Total Omset = 3000 x 2,8 juta = 8,4 miliar rupiah.
Untuk membuat dan memasarkan smartphone tersebut, perusahaan mengeluarkan biaya sebesar 2.450.000 rupiah per unit. Maka berarti,
Profit = 2.800.000 – 2.450.000 = Rp. 350.000 / unit
Margin = 350.000 / 2.450.000 x 100% = 14,3 %”
Intinya adalah seberapa besar maupun kecil bisnis yang Anda jalani, menghitung secara rinci omset, profit dan margin merupakan hal yang sangat penting. Sebab, dengan tahu berapa pendapatan, keuntungan, dan persentase tiap penjualan, Anda bisa memikirkan untuk tindakan ke depan. Anda jadi tahu modal yang perlu ditambahkan atau dikurangi, dan membuat bisnis semakin melaju pesat tanpa kerugian berlebihan.