Istilah tujuan dan sasaran sering kita temui di organisasi atau dalam bisnis. Kedua istilah ini sering dianggap sama meskipun sebenarnya memiliki arti yang berbeda.

Apa perbedaan tujuan dan sasaran terutama dalam bisnis?

Bedanya Tujuan dan Sasaran Dalam Bisnis

Dalam bisnis, tujuan dibuat sebagai bagian dari visi jangka panjang perusahaan dalam rangka mencapai suatu hasil. Hasil ini diharapkan bisa dicapai dalam jangka waktu tertentu yang diterapkan sebagai deadline. Tujuan lebih cenderung berupa pernyataan mengenai kebutuhan, keinginan atau kebutuhan dasar.

Sasaran hampir serupa dengan tujuan. Tapi, terbagi dalam langkah-langkah kecil yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu (deadline) demi mencapai tujuan yang lebih besar. Sebuah organisasi atau perusahaan bisa meraih tujuannya jika setiap individu maupun tim mampu mencapai sasaran dan menyelesaikan suatu proses.

Sasaran juga bisa diartikan sebagai pernyataan hasil yang bisa dicapai dalam jangka waktu setahun atau jangka waktu tertentu.

Sasaran bisa menjadi pedoman dalam penyusunan rencana kegiatan maupun mempermudah alokasi penempatan sumber daya yang ada sehingga bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

1. Menentukan Tujuan

Tujuan

Menentukan tujuan merupakan kunci pencapaian jangka panjang sekaligus mencari bantuan dalam proses pencapaian tujuan tersebut. Bagi pebisnis atau perusahaan, berkomunikasi dengan konsumen merupakan salah satu cara untuk menentukan arah dan merancang tujuan potensial bagi bisnis mereka di masa depan.

Hal ini termasuk berkomunikasi dengan karyawan. Melibatkan karyawan dalam penentuan tujuan jangka panjang perusahaan membuat tujuan semakin mudah tercapai. Dengan menetapkan tujuan yang kuat dan besar, maka perusahaan bisa meraih standar yang lebih tinggi.

2. Hambatan Dalam Proses Mencapai Tujuan

Dalam pencapaian tujuan, selalu ada hambatan yang berpotensi menggagalkan maupun mengganggu proses pencapaian tujuan. Tujuan yang terlalu ambisius terkadang membuat individu atau orang-orang yang berusaha mencapainya bertindak ceroboh.

Tak sedikit dari mereka yang mengambil cara cepat untuk mencapai tujuan meskipun menghabiskan banyak waktu dan biaya. Hal ini disebabkan karena tujuan yang besar semakin membuat orang bersemangat. Sedangkan tujuan yang terlalu mudah justru membuat orang kurang termotivasi.

Sayangnya, tujuan yang terlalu muluk justru membuat orang stres karena harus berlomba dengan deadline bahkan berpotensi gagal mencapai tujuan tersebut. Demi menghindari hal ini, perusahaan perlu menciptakan sasaran di sepanjang proses pencapaian tujuan.

Dengan menciptakan beberapa target pencapaian, tujuan perusahaan pun bisa lebih mudah tercapai.

3. Menentukan Sasaran

Menentukan sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu merupakan bagian dari usaha memajukan bisnis. Beberapa hal sederhana yang bisa dikategorikan sebagai menentukan sasaran yakni merancang dan menargetkan kuota penjualan per minggu atau per bulan atau menargetkan jumlah produksi bulanan.

Merancang biaya bulanan misalnya, bisa dibagikan ke karyawan dengan harapan semua orang memiliki pemahaman tujuan yang sama. Hal ini terutama dalam perencanaan biaya operasional, perencanaan investasi, target keuntungan dan lainnya. Beberapa sasaran perlu dilakukan secara rutin demi mengelola proses pencapaian tujuan.

sasaran

Sebagai contoh, setiap sales person atau tim marketing diberi target minimum per hari, minggu atau per bulan. Dengan begitu perusahaan bisa memastikan setiap individu maupun tim tetap bergerak maju.

Ketika salah satu tim gagal mencapai sasaran, maka penyesuaian sasaran perlu dilakukan agar tujuan tetap bisa tercapai.

Singkatnya perbedaan tujuan dan sasaran terletak pada jumlahnya. Tujuan biasanya hanya satu sedangkan sasaran berupa banyak cara untuk meraih tujuan. Tujuan tak berubah untuk jangka waktu lama, sedangkan sasaran bisa berubah menyesuaikan hasil dari kinerja tim.