Perintah untuk mengamalkan perkataan dalam Islam dan teknik pemodelan perilaku dalam Manajemen sumber daya insani
1. Perintah Walk the Talk dalam Qur’an Surah As Shaff ayat 2-3 :
Istilah walk the talk berarti menjalankan apa yang dikatakan. Hal tersebut sangat diperintahkan dalam Islam. Dalam Qur’an surah as Shaff ayat 2-3 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ (٢) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ (٣)
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Terjemah kementrian Agama RI)
Berikut adalah ringkasan dari tafsir Ibnu Katsir dan tafsir al Qurtubhi [ CITATION Muh15 \l 1057 ] :
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
Ini merupakan pengingkaran Allah terhadap orang yang membuat janji atau mengatakan sesuatu dan tidak melaksanakannya, Oleh karena itu diantara ulama salaf ada yang menjadikan ayat ini sebagai dalil bahwa memenuhi janji itu wajib secara mutlak, baik janji tersebut mengakibatkan hukuman bagi yang berjanji, ataupun tidak.l Mereka juga beralasan dengan hadits yang tercatat dalam ash-Shahiihain, dimana Rasulullah SAW telah bersabda, “Tanda-tanda orang munafik itu tiga, : bila berjanji dia ingkar, bila berkata dia dusta, dan bila dipercaya dia khianat”.
Dalam hadis lain disebutkan, “Ada empat perkara yang apabila (semuanya) ada pada diri seseorang, maka ia menjadi munafiq tulen. Dan barang siapa salah satunya ada padanya, maka (dikatakan) ia memiliki satu ciri dari orang munafiq, hingga dia meninggalkannya” (HR. Muttaffaq alaih).
Diantara para ulama ada juga yang berkata, “Ayat in diturunkan berkenaan dengan peperangan. Seorang laki-laki mengatakan bahwa dirinya telah berperang, padahal dia tidak melakukannya. Ia mengatakan bahwa dirinya telah menikam musuh, padahal ia tidak melakukannya. Ia katakan bahwa dirinya telah bersabar tetapi dia tidak melakukannya.”
Kita lihat, saat ini banyak manusia sering untuk menyuruh yang ma’ruf maupun meninggalkan yang munkar, namun mereka sendiri tidak melaksanakan apa yang mereka perintahkan/anjurkan. Misalnya banyak para pemimpin (baik politik, perusahaan, dll) mengatakan, marilah kita bekerja sama memberantas korupsi..namun seringkali mereka yang menganjurkan untuk memberantas korupsi.juga terlibat dalam korupsi.. Ada juga anjuran dilarang untuk mencuri, namun justru merekalah yang malah mencuri..
Semoga kita terlindung dari kemurkaan Allah dan terhindar dari sifat Munafiq…Amin…
Ringkasan Tafsir Al Qurthubi.
Asbabun nuzul ayat , Abdullah bin Salam berkata, “Sekelompok sahabat Rasulullah SAW mempersilahkan kami mampir, kemudian kami berdiskusi. Kami berkata, ‘Seandainya kami mengetahui amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala, niscaya kami akan mengerjakannya. ‘Allah Ta’ala kemudian menurunkan ayat ini….”Telah Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan…….”dst sampai akhir ayat ke 3.
Qatadah dan Adh-Dhahak berkata, “Ayat ini turun pada kaum yang berkata, ‘Kami akan berjihad dan kami akan mati.’ Namun mereka tidak melakukan (hal itu)
Ayat ini mewajibkan semua orang yang telah mewajibkan dirinya mengerjakan sebuah amalan ketaatan, bahwa dia harus memenuhi hal itu.
2. Behavioural Modelling
Behavioural modelling atau dalam bahasa indonesia pemodelan perilaku, dalam bahasan Manajemen Sumber Daya Insani adalah salah satu teknik dari pelatihan dan pengembangan manajemen (Management Trainning and Development), itu menurut Gary Dessler. Teknik tersebut termasuk dalam kategori off-the-job atau di luar pekerjaan.
a. Pengertian Behavioural Modelling
Sebenarnya ilmu behavioural modelling adalah ilmu turunan. Ilmu tersebut gabungan dari dua ilmu, yaitu sharing knowledge dan ergonomi kognitif. Adapun pengertian dari behavioural modelling adalah sebagai berikut [ CITATION Apl15 \l 1057 ] :
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Behaviour Modeling (BM) ini adalah suatu pendekatan untuk meng-capture perilaku manusia yang digambarkan melalui sebuah bentuk permodelan yang menggunakan pendekatan kognitif sehingga mudah dipelajari dan digunakan oleh orang lain. Pendekatan BM ini berbasis kepada objek amatan yang dipandang secara holistik atau memandang suatu permasalahan secara menyeluruh, yang dimaksudkan untuk mampu menunjukkan bagaimana variabel-variabel yang mempengaruhi suatu permasalahan akan saling berkolaborasi untuk mendukung setiap kejadian. Sehingga hal ini mampu menjelaskan sebuah konsep bahwa berbagai perilaku manusia yang muncul sebenarnya ditimbulkan karena berbagai macam interaksi dari tiap-tiap variabel yang mempengaruhi suatu perilaku.
b. Aplikasi Behaviour Modelling
Berdasarkan pengertian di atas, itu berarti Behaviour Modelling memiliki konsep yang baku dan aplikasinya pun digunakan memang pada hal-hal yang sudah baku. Berikut adalah contoh aplikasinya [ CITATION Apl15 \l 1057 ] :
Aplikasi BM sendiri bisa dipraktekkan pada berbagai macam bidang, seperti pada Bidang Biologi , Bidang Militer, Bidang Pendidikan, Tindakan Safety, Driving Simulation, dll. Pada dasarnya metode ini bisa digunakan untuk berbagai macam tindakan manusia, karena hampir semua hal yang memiliki objek manusia bisa dimodelkan dan di-capture. Metode ini banyak digunakan sebagai salah satu metode pencontohan perilaku dengan berbagai macam media seperti Diagram alur (dalam bentuk SOP), Program simulasi (permainan simulasi), dan Video tutorial (video yang berisikan tutorial dalam melakukan sesuatu). BM sendiri saat ini mayoritas digunakan untuk melakukan simulasi atas suatu tindakan yang dilakukan manusia, seperti pada simulasi mengendarai mobil dan pesawat. Beberapa pihak bahkan mengklaim bahwa mereka telah mampu mengembangkan suatu permodelan BM yang bisa mendeteksi dan menganalisa suatu ketidak sesuaian dalam sistem. Sehingga kita bisa menarik hipotesa bahwa pada saat ini BM juga mampu dikembangkan untuk menjadi sebuah evaluator dari sebuah sistem, sehingga metode ini tidak lagi bersifat pasif (hanya memberikan informasi suatu kejadian berdasarkan hasil simulasi tanpa ada feedback lanjutan) namun juga mampu menjadi aktif (mampu melakukan saran rekomendasi atas hasil simulasi).
Nah, dengan semakin berkembangnya kondisi evolusi BM saat ini, maka tidak menutup kemungkinan bahwa penciptaan BM ini akan lebih kompleks dan memerlukan spesifikasi yang lebih tinggi lagi, baik dari SDM maupun software atau media lain yang nantinya akan dikembangkan. Sehingga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan BM ini juga semakin banyak, antara lain adalah berbagai opsi tindakan yang mungkin dilakukan, variabel-variabel yang dimiliki (tentunya akan semakin kompleks supaya lebih sesuai dengan real sistem), penggambaran permodelan (tidak bisa dipungkiri bahwa penggambaran kondisi permodelan yang lebih baik akan membuat suasana lebih real), teknologi AI (AI yang dibuat lebih mirip dengan manusia, terutama dari segi random event), serta terakhir adalah kemiripan dengan kondisi nyata. Karena output permodelan yang diinginkan muncul dalam metode ini diinginkan supaya mampu merepresentasikan kondisi sebenarnya dari suatu kejadian.
c. Aplikasi Teknik Behaviour Modelling dalam Manajemen SDI
Dalam MSDI Behavior Modeling mempunyai arti yang lebih khusus [ CITATION Anj15 \l 1057 ], yaitu metode pengembangan karir dimana parakaryawan berusaha meniru perilaku kerja tertentu sampai merekabenar-benar menguasainya.
Secara lebih spesifik tekniknya, adalah sebagai berikut (Gary Dessler) :
- Modelling : Memperlihatkan trainee (yang dilatih) cara atau model yang benar dalam melakukan sesuatu.
- Role Playing : Membuat trainee melakukannya dengan cara tersebut (yang sudah dicontohkan).
- Social Reinforcement : Memberikan feedback kepada performa trainee.
- Transfer of learning : Mendorong trainee untuk mengaplikasikan skill mereka kepada pekerjaan mereka.
3. Walk the Talk dalam Islam dan Behaviour Modelling
Sebagai manajer, pasti ingin karyawannya ahli dalam pekerjaannya. Dalam konsep walk the talk Islam dan Behaviour Modelling, kedua-duanya sama-sama menyuruh untuk memberikan contoh yang baik terhadap orang lain, dalam kasus manajemen maka contoh yang baik untuk karyawan kita yang sedang kita latih.
Karena pemodelan perilaku ini adalah cara yang efektif untuk melatih seseorang, termasuk berdakwah dalam islam. Dengan adanya pemodelan perilaku, seorang yang dilatih bisa melihat langsun contohnya apa dan bagaiman ia dikerjakan. Selain itu pemodelan perilaku bisa menghilangkan sinisme dan ketidakpercayaan bawahan kepada atasannya, sehingga menumbuhkan kepercayaan dan respect mereka.(wallahu a’lam bis showab).
Daftar Pustaka
Apligo. Behaviour Modelling. Dipetik Januari 11, 2015, dari Aplikasi Ergonomi: https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/27/behaviour-modelling/
Hakim, M. Tafsiran untuk kita semua (surah as shaff ayat 2-3) . Dipetik Januari 11, 2015, dari www.alhakimstory.blogspot.com: http://alhakimstory.blogspot.com/p/tafsiran-untuk-kita-semua-surah-as.html
Pamungkas, A. Tugas MSDM. Dipetik Januari 11, 2015, dari www.academia.edu: https://www.academia.edu/3716908/Tugas_msdm