Dalam pernikahan adat Jawa, ada beberapa barang yang harus Anda persiapkan untuk acara seserahan adat Jawa. Barang-barang ini memiliki simbol tertentu yang menggambarkan kesanggupan atau tanggung jawab pihak pria untuk mencukupi kebutuhan calon istri.

Apa saja barang-barang seserahan tersebut?

Barang-barang yang Perlu Dipersiapkan Untuk Seserahan

Seserahan untuk pernikahan adat Jawa atau sering disebut dengan peningset ternyata memiliki ketentuan khusus. Seserahan umunya meliputi tiga hal yakni arta/arto atau uang, busono atau busana dan boga atau makanan. Bagi muslim, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai ada unsur syirik dalam barang-barang seserahan.

Beberapa barang berikut ini sering dipakai untuk mewakilkan ketiga hal tersebut.

1. Seperangkat Alat Shalat

seserahan seperangkat alat shalat

Seperangkat alat Shalat juga biasa digunakan sebagai mahar pernikahan. Barang-barang tersebut memiliki arti yang cukup mendalam yakni menjadikan agama sebagai pegangan dalam berumah tangga. Seperangkat alat Shalat juga memiliki arti sebagai pengingat kepada Tuhan dan pengingat bagi suami untuk membimbing anggota keluarganya agar bisa menjadi muslim yang baik.

2. Perhiasan Emas dan Permata

Bila pihak lelaki memiliki kemampuan ekonomi yang lebih, tak jarang di dalam seserahan juga dimasukkan perhiasan dari emas, berlian, mutiara atau permata. Seserahan berupa perhiasan ini memiliki arti pengantin wanita agar selalu bersinar layaknya perhiasan yang ia pakai.

seserahan perhiasan emas

Seserahan berupa perhiasan ini juga bisa menjadi investasi di masa depan. Bila di tengah perjalanan keluarga menghadapi kesulitan ekonomi, maka perhiasan ini bisa menjadi jalan keluar sebagai jaminan.

3. Satu Set Cincin Pernikahan

seserahan satu set cincin

Satu set cincin pernikahan juga dimasukkan ke dalam seserahan adat Jawa. Cincin ini dibeli satu set, satu untuk calon mempelai pria dan satu untuk calon mempelai wanita. Bagi pengantin beragama Islam, sebaiknya cincin untuk pria tak terbuat dari emas melainkan monel atau kuningan. Sedangkan untuk cincin wanita bisa menggunakan emas.

4. Jarik dan Kebaya

seserahan jarik dan kebaya

Baju khas adat Jawa seperti jarik dan kebaya juga menjadi item wajib di daftar barang seserahan. Motif jarik atau kain batik yang sering dipilih untuk seserahan adalah motif sidomukti yang mengandung makna harapan.

Calon mempelai diharapkan bisa mencapai kebahagiaan lahir dan batin melalui pernikahan ini. Sebagai pelengkap seserahan, Anda bisa menambahkan item busana lainnya seperti bawahan kebaya, korset untuk kebaya, sandal manten dan centing.

5. Perlengkapan Mandi

seserahan perlengkapan mandi

Perlengkapan mandi juga sering dimasukkan ke dalam seserahan pernikahan. Perlengkapan mandi yang dimaksud seperti shampoo, sabun, pembersih wajah, handuk, shower cup dan perlengkapan mandi lainnya. Perlengkapan mandi ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kesukaan calon mempelai wanita.

6. Alat Makeup

seserahan alat makeup

Selain perlengkapan mandi, peralatan makeup juga menjadi barang wajib di dalam seserahan pernikahan. Alat makeup seperti lipstik, bedak, maskara, pensil alis dan peralatan makeup lainnya menjadi suatu kebutuhan bagi calon istri untuk berdandan.

Hal ini juga menandakan bahwa calon suami benar-benar bertanggung jawab terhadap kebutuhan istri untuk tampil cantik.

7. Pisang Raja, Buah Jambe dan Kapur Sirih

seserahan pisang raja dan buah jambe

Pisang raja pada seserahan lamaran adat Jawa memiliki simbol kesuburan. Harapannya, setelah menikah pasangan tersebut bisa memiliki keturunan. Sedangkan buah jambe dan kapur sirih memiliki arti harapan agar pernikahan bisa langgeng.

8. Jajanan Pasar

seserahan jajanan pasar

Jajanan pasar seperti madu mongso, kue jaddah dan jajanan lain yang berbahan dasar ketan juga menjadi item wajib seserahan. Jajanan ini memiliki arti sebagai simbol harapan kedua mempelai bisa senantiasa lengket dan mesra hingga tua nanti.

Meski beragam, item yang ada di seserahan adat Jawa tersebut sebaiknya disesuaikan dengan kondisi ekonomi mempelai. Jangan sampai seserahan ini justru memberatkan calon mempelai. Jangan sampai memberatkan, jangan sampai ada unsur syirik.