Sistem upah di Indonesia sangat beragam. Sistem upah ini dapat memiliki dasar dan perhitungan yang telah ditetapkan oleh pemberi upah. Upah kepada pekerja juga dipengaruhi oleh undang-undang yang menyangkut tentang upah minimum pekerja. Di beberapa daerah jumlah minimum upah berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan pertimbangan yang sudah dibuat oleh pemerintah dalam undang-undang.

Lima Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia

Upah merupakan imbalan atau gaji kepada pekerja dalam bentuk uang. Upah dibayarkan dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan yang dapat dilakukan kepada perusahaan bisa dalam bentuk tenaga atau jasa. Biasanya jumlah uang yang dibayarkan belum termasuk beberapa tunjangan dan potongan yang ada didalamnya. Hal tersebut dapat berdasar pada sistem upah yang diterapkan.

A. Upah menurut satuan hasil

Salah satu sistem upah di Indonesia adalah dengan menghitung satuan hasil. Sistem ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang menjual barang. Jumlah uang yang diberikan  kepada pekerjanya dihitung berdasarkan berapa banyak barang yang dihasilkan oleh satu orang pekerja. Perhitungan satuan dapat diartikan dalam bentuk satuan unit, panjang, berat, dan lain sebagainya. Dengan sistem seperti ini maka produktivitas pekerja akan mempengaruhi jumlah upah yang akan didapat.

B. Upah borongan

Sistem borongan banyak ditemukan di masyarakat. Pada dasarnya pemberi pekerjaan dan pekerja akan membuat kesepakatan tentang berapa upah yang akan diterima dalam satu kali kerja. Pekerja yang biasanya mendapatkan upah melalui sistem ini adalah reparasi mobil, pengusaha katering, atau pekerja proyek borongan. Semua yang dibayarkan sudah mencakup pekerjaan yang dilakukan dari awal sampai selesai.

C. Upah menurut waktu

Sistem upah di Indonesia yang lain adalah upah menurut waktu. Upah menurut waktu dapat dihitung berdasarkan waktu bekerja yang dihabiskan. Biasanya upah dihitung dalam waktu kerja setiap jam, perhari, perminggu atau perbulan. Variasi pemberian upah tersebut tergantung pada kebijakan yang diberlakukan oleh pemilik usaha.

D. Sistem Mitra Usaha

Ada beberapa perusahaan yang menggaji karyawannya dengan sistem mitra usaha. Dengan sistem ini maka pekerja dapat memperoleh gaji dengan dalam bentuk saham dari perusahaan. Saham yang diberikan bukan diperuntukan bagi perorangan tetapi untuk organisasi pekerja pada suatu perusahaan tertentu. Organisasi pekerja biasanya dibentuk pada perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan. Dengan sistem ini hubungan antara pekerja dengan pengusaha dapat lebih harmonis karena mereka akan menjadi mitra.

E. Sistem Bonus

Pada dasarnya bonus merupakan bayaran yang diberikan diluar upah pokok. Bonus yang diberikan biasanya berdasarkan pada kinerja dan produktivitas pekerjanya. Bonus yang biasa diberikan adalah, bonus pegawai teladan, bonus kerja lembur, atau hal-hal lain yang dapat menjadi nilai tambah bagi karyawan. 

Sistem upah di Indonesia yang satu ini dapat meningkatkan kualitas perusahaan dalam berbagai aspek. Kinerja dari karyawan akan meningkat, seiring peningkatan tersebut sudah pasti produktivitas juga meningkat pula. Iming-iming bonus yang dijanjikan pasti akan menarik karyawan untuk bekerja lebih giat lagi.

sistem upah di indonesia

Perusahaan di Indonesia sangat banyak. Mulai dari usaha kecil menengah, hingga perusahaan dengan skala besar. Selain jumlahnya yang banyak variasi sistem upah yang diterapkan juga berbeda-beda. Tugas pemerintah hanyalah memberikan panduan melalui undang-undang bagaimana upah akan diterima oleh pekerja.

Tentunya upah yang layak merupakan salah satu pertanda kesejahteraan suatu daerah. Dari semua sistem upah di Indonesia, pasti bertujuan untuk memberi keuntungan baik bagi pengusaha dan pekerja. jadi mari sikapi perbedaan ini dengan bijak.