Seserahan adat Sunda merupakan suatu acara penyerahan serangkai barang yang dibutuhkan oleh pihak calon mempelai perempuan dari calon mempelai laki-laki. Prosesi seserahan ini biasanya dilakukan sebelum pernikahan dilangsungkan.
Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan dalam acara seserahan menurut adat Sunda ini? Pada artikel ini kita akan bahas:
- Gambaran Umum Proses Seserahan Adat Sunda
- Daftar Bawang Seserahan Menurut Adat Sunda
Silahkan menyimak.
A. Prosesi Seserahan Adat Sunda
Adat Sunda mengenal istilah neundeun omong atau menyimpan omongan. Prosesi ini merupakan acara di mana pihak pria mengunjungi orang tua pihak perempuan untuk meminta izin dan menentukan tanggal lamaran. Neundeun Omong dilangsungkan sebelum prosesi lamaran dan pihak lelaki bisa diwakilkan oleh orang tua atau kerabat yang lebih tua.
Setelah proses neundeun omong, selanjutnya adalah prosesi lamaran. Prosesi lamaran pada pernikahan adat Sunda bukan acara tukar cincin atau tunangan, melainkan acara dimana pihak laki-laki membawa seserahan sebagai tanda pengikat. Jika seserahan tersebut diterima, barulah pertunangan bisa dilangsungkan.
Sekitar 3 hingga 7 hari menjelang pernikahan, pihak laki-laki akan membawa seserahan untuk pihak perempuan. Dalam adat Sunda, seserahan bukan dibawa pada saat hari H pernikahan melainkan sebelum hari H pernikahan.
B. Yang Perlu Dipersiapkan Untuk Acara Seserahan
Tidak ada suatu patokan pasti mengenai barang apa saja yang harus dibawa dalam acara seserahan. Namun, mengingat seserahan bermakna sebagai bekal dalam kehidupan rumah tangga, maka barang-barang yang diberikan merupakan barang yang memiliki kegunaan seperti berikut ini :
1. Kain batik dan kebaya
Seperti halnya seserahan adat Jawa, kain batik dan kebaya juga sering dimasukkan ke dalam daftar barang seserahan adat Sunda. Kebaya yang dipilih biasanya terbuat dari bahan bruklat dengan jarik berupa kain lilit atau sudah berbentuk rok.
2. Perlengkapan ibadah
Untuk calon mempelai muslim biasanya menyertakan perlengkapan ibadah ke dalam seserahan. Perlengkapan ibadah yang dimaksudkan disini bisa berupa sajadah, tasbih, mukena dan Al Qur’an.
3. Pakaian dan alas kaki
Pakaian formal dan alas kaki berupa sepatu dan sandal juga bisa dimasukkan ke dalam barang seserahan. Tak jarang tas juga turut dimasukkan ke dalamnya sebagai pelengkap.
4. Perlengkapan mandi
Perlengkapan mandi seperti handuk, sabun mandi, pembersih wajah, lulur, shampoo dan perlengkapan mandi lainnya bisa dijadikan seserahan. Perlengkapan mandi ini bermakna agar sang istri bisa selalu menjaga kebersihan diri dan keluarganya kelak setelah menikah.
5. Perlengkapan make up
Perlengkapan make up seperti pensil alis, lipstik, bedak, foundation, body lotion, maskara dan cat kuku juga tak ketinggalan dimasukkan ke dalam daftar barang seserahan. Perlengkapan make up ini bermakna agar istri mampu menjaga kecantikannya untuk suami dan memegang teguh kesetiaannya.
6. Pakaian dalam dan baju tidur
Pakaian dalam seperti lingerie, celana dalam, bra dan baju tidur juga biasa dimasukkan ke dalam daftar barang seserahan. Pakaian dalam ini biasanya dikemas menjadi berbagai bentuk menarik.
7. Beragam kue dan buah
Tak hanya pakaian, beragam kue dan buah juga dimasukkan ke dalam seserahan. Kue basah, kue kering dan berbagai camilan khas Sunda merupakan beberapa jenis makanan yang sering dijadikan seserahan. Sedangkan untuk buah bisa buah apapun sepanjang masih segar dan dikemas dalam bentuk yang cantik.
8. Perhiasan
Tak ketinggalan perhiasan seperti kalung, gelang, anting-anting dan cincin juga turut disertakan ke dalam seserahan. Jika Anda tak memiliki dana yang mencukupi untuk membeli perhiasan, maka tak perlu memaksakan untuk memberikan perhiasan karena komponen yang satu ini tidaklah wajib.
Daftar barang-barang tersebut tidak harus wajib terpenuhi saat membuat seserahan adat Sunda. Lebih baik menyesuaikan seserahan dengan kemampuan dan kebutuhan agar tidak over budget.