Masalah mendasar dalam ekonomi konvensional adalah keinginan manusia yang tidak terbatas. Sedangkan, tidak ada sumber daya yang cukup untuk memuaskan semua keinginan manusia. Oleh karena itu, individu yang rasional mencoba mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai kepuasan maksimal. Upaya individu untuk mengoptimalkan sumber daya yang terbatas dikenal sebagai perilaku konsumen.

Hukum gossen 2 (The law of equi-marginal utility) menjelaskan perilaku ketika konsumen memiliki sumber daya yang terbatas dan keinginan yang tidak terbatas. Karena alasan ini, hukum gossen 2 lebih lanjut disebut sebagai hukum kepuasan maksimum (law of maximum satisfaction), prinsip alokasi pendapatan, hukum ekonomi dalam pengeluaran atau hukum substitusi.

A. Apa Bunyi Hukum Gossen 2?

Misalkan seseorang memiliki Rp. 2 juta (sumber daya terbatas). Namun, keinginannya tidak terbatas. Maka Hukum gossen dua menjelaskan bagaimana orang tersebut mengalokasikan Rp. 2 juta di antara berbagai keinginannya untuk memaksimalkan kepuasan.

Titik di mana kepuasan konsumen mencapai maksimum dengan sumber daya yang ada dikenal sebagai keseimbangan konsumen  (consumer’s equilibrium). Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa hukum tersebut menjelaskan bagaimana ekuilibrium konsumen (consumer’s equilibrium) tercapai. Hukum ini pada dasarnya adalah pendekatan utilitas kardinal.

Jadi, Hukum Gossen 2 adalah hukum yang menjelaskan bagaimana seorang individu memaksimalkan kepuasan utilitas dengan sumber dayanya yang terbatas.

A.1. Konsep Equi-marginal Utility (Hukum Gossen ke-2)

Sekarang mari kita lihat bagaimana seorang individu memaksimalkan kepuasannya dengan bantuan utilitas equi-marginal. Hukum gossen 2 mengatakan bahwa untuk mencapai kepuasan maksimal, seorang individu mengalokasikan sumber daya sedemikian rupa sehingga ia memperoleh utilitas marjinal yang sama dari semua hal yang digunakan sumber daya.

Misalnya, Anda memiliki Rp. 1 juta dan Anda membelanjakan uang untuk membeli 10 hal yang berbeda. Kalau menurut hukum gossen 2 adalah Anda membelanjakan uang untuk setiap hal sehingga semua 10 hal memberi Anda jumlah utilitas marjinal yang sama. Menurut hukum equi-marginal, ini adalah cara untuk mencapai kepuasan maksimal.

B. Asumsi dalam Hukum Gossen 2 (Utilitas Equi-Marginal)

Asumsi berikut diperlukan agar hukum gossen 2 (utilitas equi-marginal) dapat berlaku dengan baik:

  1. Adanya pendapatan konsumen (sumber daya terbatas).
  2. Hukum berlaku berdasarkan hukum gossen 1 (law of diminishing marginal utility).
  3. Konsumen adalah individu ekonomi yang rasional (rational economic indivdual). Ini berarti bahwa konsumen ingin mendapatkan kepuasan maksimal dengan sumber daya terbatas.
  4. Utilitas marjinal dari uang adalah konstan.
  5. Utilitas setiap barang dapat diukur dalam angka kardinal (1, 2, 3 dan seterusnya).
  6. Harga-harga barang bersifat konstan.
  7. Berlaku pasar persaingan sempurna.

C. Contoh dari Hukum Gossen 2 (Utilitas Equi-Marginal)

Mari kita lihat ilustrasi sederhana untuk memahami hukum utilitas equi-marginal. Misalkan ada dua barang, X dan Y. Pendapatan konsumen adalah $ 8. Harga satu unit barang X adalah $ 1. Harga satu unit barang Y adalah $ 1.

Asumsikan bahwa konsumen menghabiskan semua $ 8 untuk membeli barang X. Karena harga satu unit komoditi X adalah $ 1, dia dapat membeli 8 unit. Tabel di bawah menunjukkan utilitas marjinal yang berasal dari masing-masing unit barang X. Karena hukum ini didasarkan pada hukum gossen 1, maka utilitas marjinal yang diturunkan dari unit berikutnya berkurang.

Units dari Barang X
Utilitas Marjinal dari X
Unit 1 (dolar ke-1)
20
Unit ke-2 (dolar ke-2)
18
Unit ke-3 (dolar ke-3)
16
Unit ke-4 (dolar keempat)
14
Unit ke-5 (dolar ke-5)
12
Unit ke 6 (dolar ke-6)
10
Unit 7 (dolar ke-7)
8
Unit 8 (dolar ke-8)
6

Misalkan bahwa konsumen menghabiskan semua $ 8 untuk membeli komoditas Y. Karena harga satu unit barang Y adalah $ 1, dia dapat membeli 8 unit. Tabel di bawah menunjukkan utilitas marjinal yang berasal dari setiap unit komoditas Y. karena hukum didasarkan pada konsep law of diminishing marginal utility, utilitas marjinal yang diturunkan dari unit berikutnya berkurang.

Units of Commodity Y
Marginal Utility of Y
Unit 1 (dolar ke-1)
16
Unit ke-2 (dolar ke-2)
14
Unit ke-3 (dolar ke-3)
12
Unit ke-4 (dolar keempat)
10
Unit ke-5 (dolar ke-5)
8
Unit ke 6 (dolar ke-6)
6
Unit 7 (dolar ke-7)
4
Unit 8 (dolar ke-8)
2

Sekarang konsumen berencana untuk mengalokasikan $ 8 antara komoditas X dan Y. Mari kita lihat berapa banyak uang yang dihabiskannya untuk setiap komoditas. Tabel di bawah menunjukkan bagaimana konsumen membelanjakan pendapatannya untuk kedua komoditas tersebut.

Units dari Barang (X and Y)
Utilitas Marjinal dari X
Utilitas Marjinal dari Y
1
20 (dolar pertama) 16 (dolar ke-3)
2
18 (dolar ke-2) 14 (dolar ke-5)
3
16 (dolar keempat) 12 (dolar ke-7)
4
14 (dolar ke-6)
10
5
12 (dolar ke-8)
8
6
10
6
7
8
4
8
6
2

Karena unit pertama barang X memberikan utilitas tertinggi (20 util), ia membelanjakan dolar pertama pada X. Dolar kedua juga masuk ke komoditas X karena memberikan 18 util (tertinggi kedua). Baik unit pertama dari barang Y dan unit ketiga dari barang X memberikan jumlah utilitas yang sama. Namun, konsumen lebih suka membeli barang Y karena telah menghabiskan dua dolar untuk barang X. Demikian pula, dolar keempat dihabiskan untuk X, dolar kelima pada Y, dolar keenam pada X, dolar ketujuh pada Y dan dolar kedelapan pada X.

Dengan cara ini, konsumen mengkonsumsi 5 unit barang X dan 3 unit barang Y. Dengan kata lain, 5 unit barang X dan 3 unit barang Y meninggalkannya dengan jumlah utilitas marjinal yang sama. Oleh karena itu, menurut hukum gossen 2, konsumen berada mencapai titik ekuilibrium pada titik ini. Selain itu, ini adalah titik di mana konsumen mengalami kepuasan maksimal. Mari kita hitung total kegunaan barang yang dikonsumsi untuk memahami ini.

Utilitas total = TU X + Y = TU X + TU Y = (20 + 18 + 16 + 14 + 12) + (16 + 14 + 12) = 122

Kombinasi barang  selain di atas akan membuat pelanggan memiliki utilitas yang kurang maksimal. Ini adalah contoh sederhana untuk menjelaskan bagaimana keseimbangan konsumen dicapai dengan konsep utilitas equi-marginal (hukum gossen ke-2).

Ilustrasi Grafis

kurva hukum gossen 2 (by owlcation.com)

Gambar di atas merinci penjelasan sebelumnya secara grafis. Pada gambar 1, sumbu X mengukur satuan uang yang dihabiskan untuk barang X dan Y, atau unit barang (X dan Y) yang dikonsumsi. Sumbu Y mengukur utilitas marjinal yang diturunkan dari setiap unit barang X dan Y.

Kondisi untuk Ekuilibrium

Hukum gossen 2 menyatakan bahwa konsumen dikatakan berada pada ekuilibrium, ketika kondisi berikut terpenuhi:

(MU X / P X ) = (MU Y / P Y ) atau

(MU x / MU Y ) = (P x / P Y )

Dalam contoh tsb, konsumen mencapai ekuilibrium ketika ia mengkonsumsi unit kelima barang X dan unit ketiga dari barang Y ((12/1) = (12/1)).

D. Keterbatasan Hukum Gossen 2 (Utilitas Equi-Marginal)

Meskipun hukum gossen 2 tampaknya sangat meyakinkan, argumen berikut diajukan untuk melawan hukum ini:

Pertama, utilitas yang berasal dari komoditas tidak dapat diukur dalam angka kardinal.

Kedua, utilitas marjinal dari uang tidak bisa konstan. Ketika uang yang Anda miliki habis, maka utilitas uang marjinal meningkat.

Ketiga, seorang individu ekonomi rasional tidak mengalokasikan penghasilannya sesuai dengan hukum ini. Biasanya, orang cenderung berbelanja dengan perkiraan kasar. Oleh karena itu, penerapan hukum ini diragukan.

Terakhir, hukum ini mengasumsikan bahwa barang dan utilitas marjinalnya bersifat independen. Namun, dalam kehidupan nyata, kita melihat banyak substitusi dan komplementer. Dalam hal ini, hukum gossen 2 kehilangan kredibilitasnya.

Sumber: owlcation.com/social-sciences/The-Law-of-Equi-Marginal-Utility-or-Gossens-Second-Law