Peluang Bisnis Minuman Cokelat – Martalinda Basuki yang walaupun masih mahasiswi, tetapi gadis ini sudah jadi jutawan karena bisnis cokelat yang dijalankannya. Omzet dari bisnis jualan cokelat mahasiswi Administrasi Publik Universitas Brawijaya Malang ini sudah bisa menembus nilai 500 juta rupiah. Angka ini cukup fantastis bagi seseorang yang masih berstatus mahasiswa.
Martalinda memang sudah memilih untuk masuk bisnis kuliner & konsentrasi pada tema Cokelat Klasik. Saat Ini, gadis ini sudah mempekerjakan sekitar 178 orang & mempunyai kantor yang mentereng.
Ketika ditemui di kantor Linda, Jalan Joyo Agung, Kota Malang, bangga dengan bisnis Cokelat Klasik. “Saya merintis jualan sejak 2011 lalu di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri,” ucap Martalinda, pada Selasa (24-3-2015).
Ketika di pusat kursus bahasa Inggris itulah, perempuan ini mendirikan cafe kecil-kecilan. Menjual beragam makanan & minuman. Tetapi walaupun pembeli cukup banyak, lama kelamaan cafe Martalinda malah bangkrut. Kejadian ini, menurut dia karena terdapat yang salah dalam pengelolaan.
Kebangkrutan ini lantas tidak membuat Linda putus asa. Dia mencoba berusaha bangkit. Pengalaman sebelumnya membuat dia menjadi lebih terfokus. “Saya lakukan survei, menu apa yang laris. Hasilnya cokelat,” kata mahasiswi dari Universitas Brawijaya tersebut.
Kesuksesan Peluang Bisnis Minuman Cokelat
Lalu dia menciptakan konsep usaha yang hanya menjajakan minuman cokelat. Konsep bisnis kafe diabaikan, kemudian beralih ke rombong Aka gerobak dorong . Nama bisnisnya bernama “Cokelat Klasik”.
Perempuan yang lahir pada 13 Maret 1991 ini terus berdagang. Lama kelamaan akhirnya laris. Satu stand Cokelat Klasik lalu berkembang. Saat ini sudah mempunyai sekitar 120-an stand Cokelat Klasik.
Rombong Cokelat Klasik telah menyebar di 24 Kota/Kabupaten di Nusantara. “Total dalam sebulan ada 250.000 cup yang terjual oleh seluruh rombong,” berdasarkan perhitungnya.
Dari 120 rombong, ada sistem kemitraan sebanyak 70 rombong. Selain dari itu semuanya dikelola sendiri.
Martalinda pun saat ini mempunyai pabrik & sudah menempati kantor. Saat ini total pegawainya mencapai sekitar 178 orang.
Berkat kreativitasnya lah, mahasiswi ini sukses memenangi ajang Wirausahawan Muda Mandiri pada Kategori Boga di tahun 2015, tepatnya di Kelompok Mahasiswa.
Bisnis Minuman Cokelat dengan Merek Nyoklat Klasik Milik Teguh Pramudya
Masih di kota yang sama, Malang, Teguh Pramudya sukses dalam menjalankan bisnis minuman cokelat yang bernama “Nyoklat”. Pemuda asal Tulungagung ini mengkreasikan minuman coklat dengan beragam pilihan, semisal choco original, choco milk, choco oreo, choco coffee, choco ginger, choco nut dan lain-lainnya.
Dari yang dia ceritakan, dapat disimpulkan bahwa peluang bisnis minuman cokelat ini keuntungnya cukup lumayan.
Teguh Mengatakan bahwa partner yang mengambil paket silver misalkan, diberi target dapat meraih pemasukan (omset) antara 500.000 rupiah hingga 1 juta rupiah per hari. Laba bersih yang diterima dapat mencapai 40%. Target omset untuk paket yang lainnya dapat lebih besar lagi dibanding itu.
Cukup Menggoda bukan?
Rovi sendiri pada tahun 2015 mencetak omset 500 juta perbulan. Dan dapat membuka 63 gerai hanya dalam jangka waktu 6 bulan. Ganas.
Resep Minumam Cokelat Ala StarBucks Cafe:
Video di atas adalah cara membuat minuman cokelat ala starbucks yang bisa kita tiru.
Dika Prasetya Yang Sukses Bisnis Minuman Cokelat Promo dengan Media Sosial
Bisnis minuman memang mengundang antusiasme yang tak padam. Keuntungan yang besar dari usaha minuman ini buat banyak orang mengincar peluang ini. Nusantara dengan status negara tropis selalu mendapat terik matahari sepanjang tahunnya, akan seringkali membuat dahaga. Di sinilah potensi bisnis minuman itu menggoda iman.
Besarnya potensi ini yang mendorong Didik Dika Prasetya (Dika) terjun ke bisnis minuman dengan brand Cokelat Kocok. Meski pemain di sini dapat dibilang mulai menjamur, hal ini tidak menyurutkan semangat Dika membuka Cokelat Kocok. Usaha dimulai Dika di akhir tahun 2011 ini, kini sukses dengan omzet sekitar 25-60 juta rupiah per bulan.
Minuman Cokelat milik Rizky Abri Choco Mama di bantul
Bisnis minuman terus berkembang, salah satunya minuman dengan coklat choco mama. Pemain di bisnis minuman coklat makin bertumbuh. Salah satu yang lama menjalankan ini ialah Rizky Abri dengan brand Choco Mamma di Bantul, JaTeng.
Usaha yang sejak 3 tahun lalu ini menawarkan aneka minuman, seperti es coklatastor, dark coklat panas, coklat susu kental panas, dan es coklat chacha. Dia mengklaim, minuman andalannya, ialah rasa dark coklat, kerana cokelatnya jarang ada di industri cokelat dalam negeri. Satu cup minuman harganya bervariasi, mulai 4.000 – 8.000 rupiah.
Pasar utamanya ialah pelajar. Karena banyak peminat, akhir tahun lalu, Rizky membuka kemitraan. Sudah ada dua gerai Choco Mamma di Bantul. Buat calon mitra, Rizky mempacking palet investasi senilai 8 juta. Paket itu booth, dispenser, coklat 500 saset, sedotan 500 buah, susu, gula, stiker, blender, kursi plastik, & seragam.
Rata-rata satu gerai dapat sekitar 50 cup sehari. Dalam sebulan, mitra dapat omzet Rp 6 juta. Dengan keuntungan bersih sekitar 40 persen, mitra dapat kembali modal dalam tiga bulan. Pusat mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat. Rizky membidik calon mitra yang ada di wilayah Bandung Jakarta, dan Surabaya.
Sumber : suarapengusaha.com
Bisnis Minuman Cokelat Instan Choco Faza
Indonesia salah satu penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Sayangnya, kakao di Indonesia tak diolah sendiri dan cuma impor produk olahan cokelat yang sudah jadi. Tak mau negara ini terus jadi negara pengimpor produk yang bahan bakunya dari negaranya sendiri, merekapun mencoba mengembangkan ilmu yang di kuliahnya dengan merintis bisnis cokelat berupa minuman cokelat instan & memproduksi sendiri dengan merek Chocofaza.
Minuman coklat adalah dari hasil racikan tersebut bervarian rasa, yakni Chocolate, Chocolate Milk, Original Chocolate, Dark Chocolate, Milk Chocolate, dan Black Chocolate. Chocofaza dikemas dalam berbagai ukuran diantaranya kotak kecil 5 sachet 30 gram, stand up Pack isi 210 gram, stand up isi 450 gr, & kemasan bag isi 1 kilo. Harga terbilang terjangkau dibanding dengan kwalitas cokelat yaitu mulai dari 30 ribu rupiah untuk box kecil sampai 175 ribu rupiah untuk bag 1 kg. Tak heran bila bisnis Chocofaza mampu mengomset Rp 30-50 juta per bulan. Keunggulan Chocofaza ialah bahan baku cokelatnya alami tanpa pemanis buatan dan pengawet.
Usaha minuman coklat ini meraup omzet antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per hari. Profit yang bisa capai 40%. Omzet target untuk paket lain dapat lebih besar lagi. Bisnis minuman ini keuntungannya yang banyak, sehingga para pengusaha ramai yang menjalankan bisnis ini sukses, bahkan membuka cabang baru.
Sumber: Yulia anike wahyudi-akuntansi c-147
Tanggal 3 oktober 2017
Kesimpulan Peluang Bisnis Cokelat
Dari kisah-kisah di atas, kita sudah punya cukup bukti, betapa menggiurkannya bisnis minuman cokelat ini. Pengusaha yang meminati peluang bisnis minuman cokelat ini pun semakin banyak. Baik itu pengusaha yang masih pemulan maupun sudah lama.
Bahkan dapat kita lihat diatas bahwa kebanyakan pengusaha di atas adalah pemuda atau mahasiswa. Maka jika Anda tertarik dalam bisnis ini, tidak ada lagi alasan untuk tidak memulianya. Lebih cepat lebih baik. Jangan sampai ketinggalan dengan orang lain atau bahkan sahabat Anda sendiri.
Karena peluang bisnis minuman cokelat ini pasti akan berkurang seiring dengan semakin banyak pemainnya di bidang ini. Maka pastika Anda adalah salah satu pemain sukses dalam bidang ini. Selamat berjuang.
Sumber Tulisan:
- http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/27/224600326/Bisnis.Cokelat.Bikin.Mahasiswi.Ini.Jadi.Jutawan
- http://suryamalang.tribunnews.com/2015/01/08/bisnis-minuman-coklat-omzet-sehari-rp-1-juta
- www.adasatu.com/kamu-tahu-nyoklat-bisnis-minuman-coklat-ini-memiliki-omzet-500-juta-perbulan/
- www.bisnismakanan.com/laba-manis-dari-minuman-coklat-choco-mamma.htm
- www.maxmanroe.com/cokelat-kocok-bisnis-minuman-cokelat-yang-sukses-menembus-ketatnya-persaingan-pasar.html
- mahasiswa.me/2017/10/03/sukses-dari-usaha-minuman-coklat/
Artikel Lanjutan: