Puncak krisis moneter di Indonesia terjadi pada tahun 1998. Ketika krisis moneter atau yang biasa disebut krismon terjadi, perekonomian di Indonesia sangat memprihatinkan. Krismon berdampak pada berbagai aspek kehidupan sehingga memicu banyak konflik. Kerusuhan besar pecah pada tanggal 13 Mei 1998 di Jakarta. Memang yang menjadi fokus saat itu adalah Jakarta, karena ibukota memang menjadi pusat pemerintahan dan segala aktivitas yang terkait didalamnya termasuk pusat perekonomian.
Berikut Adalah Ulasan Lengkap Mengenai Krisis Moneter di Indonesia
Krisis moneter di Indonesia terjadi pada Pemerintahan Orde Baru. Pada era orde baru memang terjadi kemunduran perekonomian negara. Kemunduran ditandai dengan begitu cepatnya laju inflasi. Inflasi berdampak pada berbagai aspek seperti, menurunya jumlah investor, jumlah tabungan yang sedikit, dialihkanya investasi ke luar negeri, serta laju perekonomian yang sangat lambat.
Pada waktu krisis nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat mencapai Rp 11.000,- / Dollar. Bahkan setelah tragedi Trisakti nilai tukar terhadap Dollar AS kembali anjlok hingga menyentuh angka Rp 11.000,- / Dollar. Nilai tersebut merupakan rekor terendah dalam perjalanan ekonomi Indonesia.
Latar Belakang Krisis Moneter
Sebenarnya Krisis Moneter bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Tetapi kebanyakan yang memperoleh dampak besar adalah negara yang berada di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara. Korea Selatan, Thailand dan Hongkong juga memperoleh dampak yang sama dari krisis perekonomian ini. Jadi krisis di Indonesia tidak semata hanya ditimbulkan dari dalam saja.
Penyebab Krisis Moneter
Banyak hal yang menjadi penyebab krisis moneter di Indonesia. Selain dampak dari krisis global ada beberapa faktor intern yang menyebabkan kondisi perekonomian menjadi parah. Hutang luar negeri kepada pihak swasta menjadi salah satu faktor utama jatuhnya perekonomian negara. Banyaknya hutang mempengaruhi sistem perbankan dalam negeri menjadi semakin lemah. Selain itu banyak timbul berbagai isu politik yang dikaitkan dengan mundurnya perekonomian saat itu sehingga terjadi kerusuhan dimana-mana.
Dampak Negatif Krisis Moneter
Dengan lemahnya perekonomian dan keamanan negara maka timbul beberapa dampak yang merugikan bagi Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS menururn drastis. Sistem perbankan menjadi tidak jelas dan banyaknya manipulasi data yang terjadi. Hal tersebut juga berdampak pada perusahaan milik negara maupun swasta di Indonesia yang tidak bisa melunasi hutang.
Banyak perusahaan yang akhirnya harus gulung tikar. Belum habis sampai disitu, akibat yang ditimbulkan seolah seperti pohon yang bercabang. Pemutusan hubungan kerja massal juga dilakukan oleh perusahaan yang bangkrut akibat jumlah hutang yang terlalu tinggi. Biaya bahan pokok menurun sehingga kepercayaan baik dari dalam maupun luar negeri kepada Indonesia semakin rendah.
Dampak Positif Krisis Moneter
Seperti koin yang bermata dua, ternyata ada juga dampak positif dari krisis moneter di Indonesia. Dalam segala peristiwa pasti ada pelajaran dibaliknya. Dengan pengalaman buruk Bangsa Indonesia di masa lalu, sekarang ini perekonomian Indonesia perlahan menata dirinya kembali dan mencoba kembali ke jalur yang benar. Semua aspek direncanakan dengan baik dan diperhitungkan dengan tepat. Perekonomian masyarakat juga semakin merata karena mulai bermunculan berbagai unit usaha kecil di masyarakat. Yang pasti kesejahteraan rakyat menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Perekonomian suatu negara dapat menjadi indikator keberhasilan suatu pemerintahan. dengan kondisi perekonomian yang baik maka segala aspek yang lain akan berjalan beriringan. Krisis moneter di Indonesia seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi Indonesia. Sehingga pemerintah selanjutnya lebih memperhatikan geliat perekonomian Indonesia.
Artikel Lanjutan: