Dalam artikel ini kita akan membahas tentang hukum pertama dan kedua Gossen tentang kepuasan (utilitas) pada manusia.
Hukum Pertama Gossen
Hukum gossen yang pertama menyatakan bahwa “Sebuah kenikmatan (utilitas) yang sama akan berkurang secara kontinyu ketika kita mendapatkan kenikmatan itu -tanpa gangguan- hingga tercapai titik kepuasan”.
Di zaman modern, hukum ini dikenal sebagai Law of Diminishing Marginal Utility. Dengan kata lain, hukum ini mengatakan bahwa utilitas marjinal dari barang bagi seseorang akan terus berkurang seiring peningkatan stok yang dia miliki.
Contoh: Kita cukup memiliki jas hujan 1 atau 2 saja. Lebih dari jumlah itu, jas hujan tidak terlalu bermanfaat, karena kita cuma butuh satu.
Lebih Lengkap tentang Hukum Gossen ke-1 : Pengertian, Rumus, dan Contoh Hukum Gossen 1
Hukum Kedua Gossen
Hukum kedua mengatakan bahwa setiap orang akan membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang berbeda hingga jumlah semua kenikmatan itu sama. Jadi Gossen menjelaskan bahwa kenikmatan maksimal akan dihasilkan dari tingkat kepuasan yang seragam atas semua kebutuhan. Dalam istilah modern, hukum kedua Gossen dikenal sebagai Law of Equimarginal Utility.
Pandangan Gossen tentang manfaat didasarkan pada dua hukum di atas. Menurutnya, manfaat adalah istilah relatif. Hal Itu tergantung pada hubungan antara objek dan subjek. Dengan peningkatan kuantitas, manfaat setiap tambahan menurun hingga menuju nol.
Lebih Lengkap tentang Hukum Gossen ke-2 : Pengertian, Rumus, dan Contoh Hukum Gossen 2
Jenis Barang Menurut Gossen
Atas dasar ini ia mengelompokkan barang-barang bernilai ke dalam tiga kelas:
(1) Barang yang memiliki semua atribut untuk menghasilkan kepuasan, yaitu barang-barang konsumsi.
(2) Barang dari kelas kedua terdiri dari barang-barang komplementer (pelengkap). Dengan kata lain barang ini dibutuhkan dalam produksi barang-barang lainnya.
(3) Barang-barang produksi. Barang-barang ini diperlukan dalam produksi.
Berkenaan dengan biaya, Gossen menyatakan bahwa barang yang berbeda membutuhkan jumlah tenaga/biaya yang berbeda untuk memproduksinya. Jadi nilai atau biaya suatu barang ditentukan oleh besar tenaga yang dihabiskan untuk memproduksinya. Hal ini dapat dilihat jelas ilustrasi diagram berikut.
Nilai mencapai optimal ketika kuantitas titik ‘ab’ diproduksi, yaitu ketika produksi dilakukan begitu lama sehingga biaya dan nilainya sama. Oleh karena itu untuk mendapatkan kepuasan maksimal, seseorang harus membagi waktu dan tenaga mereka untuk mendapatkan kepuasan yang berbeda, sehingga kepuasan sama dengan jumlah usaha yang muncul untuk mendapatkan barang itu.
Sumber: economicsdiscussion.net/economists/gossens-first-and-second-law-of-human-enjoyment/21015
Artikel Lanjutan: